PGPR MENGENDALIKAN LAYU DAN MENYUBURKAN TANAMAN

Salam pertanian !! Beberapa pembaca Gerbang Pertanian menyarankan agar kami menyediakan PGPR yang siap aplikasi. Oleh karena itu kami kini telah menyediakan PGPR dengan harga yang murah, hal ini kami lakukan untuk membantu para petani yang memerlukan PGPR tetapi belum sempat atau malas membuatnya.

Tetapi sebelumnya maspary akan menguraikan manfaat, cara kerja dan cara aplikasi PGPR secara sederhana terlebih dahulu. Seperti kita ketahui PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang hidup disekitar perakaran. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur).

Banyak petani yang berfikiran salah tentang cara pengendalian penyakit layu pada beberapa jenis tanaman seperti cabe, tomat, terong dll. Mereka terlalu meyakini dan terlalu mengandalkan pestisida kimia untuk megendalikan penyakit perakaran. Padahal menurut pengalaman saya belum ada pestisida kimia yang efektif untuk mengendalikan penyakit layu pada tanaman cabe, terong maupun tomat, terutama penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri. Kenapa saya mengatakan demikian ? karena saya pernah menggunakan agrept dan agrimicyn mulai dari perendaman benih, dipesemaian hingga di pertanaman, namun tanaman cabe dan tomat saya masih terserang oleh layu bakteri. Padahal harga bakterisida kimia (agrept, agrimicyn dan bactocyn) harganya sangat mahal jika dibandingkan dengan PGPR.

PGPR sangat diperlukan oleh tanaman karena memiliki banyak manfaat. Manfaat yang dapat terlihat secara nyata adalah bahwa PGPR mencegah dan mengendalikan penyakit layu dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Apa sebenarnya yang dilakukan oleh PGPR ini sehingga mampu mengendalikan penyakit layu dan menyuburkan tanaman?

  1. PGPR memproduksi antibiotik untuk melindungi tanaman dengan cara menghambat pertumbuhan penyakit perakaran
  2. PGPR menjadi pesaing patogen penyebab penyakit dalam mendapatkan makanan disekitar perakaran sehingga pertumbuhan patogen merugikan menjadi berkurang.
  3. PGPR  merangsang pembentukan hormon atau ZPT Auksin, Sitokinin dan Giberellin sehingga tanaman terlihat lebih subur
  4. PGPR menghambat produksi etylen (zat yang menyebabkan tanaman cepat tua dan mati)
  5. PGPR meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan unsur N oleh tanaman
  6. PGPR meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur Fe
  7. PGPR meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur S
  8. PGPR meningkatkan ketersediaan unsur P
  9. PGPR meningkatkan ketersediaan unsur Mn

Adapun cara aplikasi PGPR adalah sebagai berikut:

  1. PGPR Untuk perlakuan benih. Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali. Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8  jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman.
  2. PGPR Untuk perlakuan bibit. Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air.
  3. PGPR Untuk perlakuan pada tanaman. Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air. Untuk aplikasi pada tanaman semusim (cabe, terong, timun dll) siramkan 1 - 2 gelas aqua larutan tadi  ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.

Lama waktu peredaman benih atau bibit dengan PGPR

NO

BENIH ATAU BIBIT

WAKTU  PERENDAMAN

  1 Padi, cabai, terong dan kangkung

2 – 8 jam

  2 Stek tanaman berkayu dan bahan biakan dengan rhizoma (pisang, aglaonema dan sebagainya)

2 – 8 jam

  3 Kacang-kacangan (kacang panjang, kedelai, buncis, kacang tanah dan sebagainya)

5 – 15 menit

  4 Timun-timunan (mentimun, semangka, melon dan sebagainya)

5 menit

  5 Jagung dan tomat

15 – 30 menit

  6 Bayam dan kubis-kubisan (pak choi, caisin, kubis dan sawi putih)

5 menit

Perlakuan PGPR pada berbagai tanaman

NO

JENIS TANAMAN

PERLAKUAN AWAL

PERLAKUAN SUSULAN

  1 Benih yang disemaikan dan memiliki umur produktif kurang lebih 30 hari (bayam, caisin dan sebagainya) Perlakuan benih 1 minggu setelah tanam dan 2 minggu setelah tanam
  2 Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 60 hari (Jagung manis) Perlakuan benih 3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam
  3 Benih disemaikan dengan usia tanam 3 – 4 bulan (padi, cabe, terung, melon dan sebagainya) Perlakuan benih 1 minggu sebelum pindah tanam, 3 atau 5 minggu setelah tanam
  4 Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 3 bulan ( jagung, kacang panjang, kedelai, mentimun dan sebagainya Perlakuan benih 3  minggu setelah tanam, 7  atau 9 minggu setelah tanam
  5 Tanaman berumur kurang lebih 12 bulan (pisang) Perlakuan benih atau bibit Perlakuan dilakukan sebulan sekali sejak ditanam hingga tanaman berumur 1 bulan sebelum panen
  6 Tanaman disemaikan dengan umur kurang lebih 3 tahun (pepaya) Perlakuan benih 1 minggu sebelum pindah tanam dan  penyiraman satu bulan sekali setelah pindah tanam.
7 Tanaman tahunan Perlakuan benih atau bibit Penyiraman 1 bulan sekali.

Jika rekan-rekan Gerbang Pertanian ada yang berminat untuk membeli PGPR silahkan hubungi maspary 081 226 302 97 (SMS only). Harganya murah cuma 20.000 per 1000 ml. Untuk mengetahui tata cara pembelian silahkan klik disini. Untuk melihat produk yang lain dari Gerbang Pertanian silahkan klik disini.

DSCN4354

Trimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel dari Gerbang Pertanian, semoga informasi yang kami sampaikan kali ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca semua.

Comments

Popular posts from this blog

PILIH VIRTAKO APA PREVATHON ?

MENGENDALIKAN HAMA KEPINDING TANAH/ KETUPLUK

GEJALA SERANGAN ULAT DAN BELALANG APA BEDANYA