CARA TRADISIONAL MENGETAHUI KEASAMAN TANAH
Salam pertanian!! Rekan-rekan gerbang pertanian semua saya masih punya sedikit informasi pertanian hasil oleh-oleh kunjungan saya dari Joglo Tani. Yaitu tentang cara tradisional mengetahui keasaman tanah. Cara yang akan maspary sampaikan ini termasuk cara mudah, murah dan siapapun bisa.
Beberapa waktu yang lalu maspary telah menulis di Gerbang Pertanian tentang cara mengukur PH tanah dengan menggunakan kertas lakmus/ PH indikator. Tetapi hal tersebut akan menjadikan banyak kendala bagi rekan-rekan yang sulit mendapatkan kertas lakmus (maaf, masih banyak rekan kita yang hidup jauh dari kota). Oleh karena itu artikel kali ini mudah-mudahan bisa membantu rekan-rekan petani yang kesulitan mendapatkan kertas lakmus.
Cara tradisional mengetahui keasaman tanah yang akan saya tulis ini hanya mendeteksi kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah kita. kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.
Langsung kita mulai saja praktek cara tradisional mengetahui keasaman tanahnya,
- Ambil kunir sebesar jari telunjuk
- Potong jadi dua
- Salah satu potongan kunir tadi, masukkan kedalam tanah basah yang akan kita ukur pH nya
- Tunggu sampai kira-kira sengah jam (30 menit)
- Ambil kunir tesebut dan lihat warna bagian potongan kunir tersebut
- Jika warna bagian yang terpotong tadi pudar berarti tanah kita asam.
- pH tanah kita netral jika hasil potongan tadi berwarna tetap cerah.
- Akan tetapi jika warna kunir tadi biru berarti tanah kita cenderung basa.
Walaupun cara tradisional mengetahui keasaman tanah tersebut tidak seakurat dengan menggunakan kertas lakmus ataupun pH meter, tetapi paling tidak bisa menjadikan gambaran kondisi pH tanah kita. Semoga artikel yang singkat ini bisa berguna bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang sedang berjuang mensukseskan pertanian Indonesia. Selamat Mencoba!! (maspary)
Comments
Post a Comment