FUNGSI PEREKAT PESTISIDA
Salam Pertanian!! Ternyata masih banyak teman-teman Gerbang Pertanian yang sharing dan menanyakan fungsi dan cara kerja perekat pestsida. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini maspary akan menjelaskan sedikit informasi tentang perekat pestisida.
Perekat pestisida pada dasarnya berfungsi untuk menghilangkan tegangan permukaan butir-butir air yang keluar dari ujung nozel sprayer kita. Jadi jangan dibayangkan kalau perekat itu kerjanya seperti lem castol, lem uhu, lem glukol apalagi lem alteco yang akan membuat pestisida rekat dan kaku ke daun ataupun buah.
Sebenarnya butir-butir air larutan pestisida yang keluar dari lobang nozel sprayer bentuknya bulat dengan ukuran yang sangat kecil. Butir-butir tersebut akan beterbangan kesegala arah dan sebagian akan menempel dipermukaan daun. Ketika butir-butir larutan pestisida tersebut menempel pada permukaan daun akan tetap berbentuk bulat seperti bola dan mudah menggelinding ketanah. Sebagai ilustrasi silahkan anda semprot permukaan daun talas dengan sprayer pasti butiran-butiran air tersebut akan menggelundung. Bisa juga anda lihat pada pagi hari adanya embun yang menempel pada daun. Tidak mau pecahnya bola-bola butiran larutan pestisida tersebut dikarenakan adanya tegangan permukaan air. Oleh karena itu supaya air tersebut bisa menempel lebih banyak ke daun harus dihilangkan tegangan permukaannya menggunakan perekat pestisida.
Fungsi perekat pestisida yang utama menurut maspary adalah:
Demikian sekilas penjelasan tentang perekat pestisida, semoga bisa membantu pemahaman para petani Indonesia yang masih bertanya-tanya tentang fungsi perekat pestisida.
Dilain waktu maspary akan menceritakan tips bagaimana cara membuat perekat sendiri dengan biaya yang sangat murah. Oleh karena itu jangan lupa, lain waktu berkunjung lagi ke Gerbang Pertanian.
Salam Pertanian !!
Maspary.
Perekat pestisida pada dasarnya berfungsi untuk menghilangkan tegangan permukaan butir-butir air yang keluar dari ujung nozel sprayer kita. Jadi jangan dibayangkan kalau perekat itu kerjanya seperti lem castol, lem uhu, lem glukol apalagi lem alteco yang akan membuat pestisida rekat dan kaku ke daun ataupun buah.
Sebenarnya butir-butir air larutan pestisida yang keluar dari lobang nozel sprayer bentuknya bulat dengan ukuran yang sangat kecil. Butir-butir tersebut akan beterbangan kesegala arah dan sebagian akan menempel dipermukaan daun. Ketika butir-butir larutan pestisida tersebut menempel pada permukaan daun akan tetap berbentuk bulat seperti bola dan mudah menggelinding ketanah. Sebagai ilustrasi silahkan anda semprot permukaan daun talas dengan sprayer pasti butiran-butiran air tersebut akan menggelundung. Bisa juga anda lihat pada pagi hari adanya embun yang menempel pada daun. Tidak mau pecahnya bola-bola butiran larutan pestisida tersebut dikarenakan adanya tegangan permukaan air. Oleh karena itu supaya air tersebut bisa menempel lebih banyak ke daun harus dihilangkan tegangan permukaannya menggunakan perekat pestisida.
Fungsi perekat pestisida yang utama menurut maspary adalah:
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida ataupun pupuk daun pada tanaman yang memiliki daun berbulu seperti tanaman padi dan jagung. Adanya bulu-bulu yang terdapat pada daun akan menghalangi menempelnya butir-butir larutan pestisida pada permukaan daun. Tentu hal tersebut akan menghambat penyerapan pestisida sistemik dan pupuk daun.
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida ataupun pupuk daun yang kita semprotkan pada tanaman yang memiliki daun berlilin seperti daun talas dan daun pisang. Daun-daun yang memiliki lapisan lilin akan sangat sulit diaplikasi pestisida karena air tidak mau menempel dan larutan langsung menggelinding jatuh. Hal tersebut juga terjadi pada saat kita aplikasi pestisida pada hama yang pada kulitnya dilapisi lilin.
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida pada hama yang dilapisi lilin dan hama berbulu seperti kutu kebul dan ulat bulu. Secara alamiah memang setiap mahkluk hidup diberi oleh Allah perlindungan diri dari ancaman alam. Lapisan lilin dan bulu pada hama sebenarnya adalah alat perlindungan alami dari serangan musuh. Tapi hal tersebut pula yang kadang kala membuat kita kelabakan karena hama tersebut tidak mempan pestisida.
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida pada hama yang mempunyai pelindung keras seperti kepik dan belalang besar dan golongan lembing. Jika pada penyemprotan kita menggunakan perekat tentu pestisida akan lebih lama menempel pada daun. Hal ini akan membantu penetrasi pestisida melalui abdomem atau perut serangga yang biasanya lebih lemah daripada punggung. Dengan pestisida menempel pada daun akan lebih meningkatkan efikasi jika diaplikasi bersamaan dengan pestisida racun lambung karena akan mudah termakan bersama daun.
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida dan pupuk daun ketika hari akan hujan. Pestisida dan pupuk daun yang diaplikasi kemudian selang 1 - 2 jam turun hujan pastinya akan sia-sia karena pestisida dan pupuk daun tersebut akan tercuci oleh air hujan. Dengan perekat pestisida dan pupuk daun tersebut akan cepat terserap oleh daun sehingga walaupun setelah itu hujan akan tetap berfungsi. Dan larutan yang sudah menempel ke daun tentunya akan lebih sulit tercuci oleh air hujan.
- Untuk meningkatkan efikasi pestisida dan pupuk daun ketika hari panas. Seringkali kita mengaplikasi pestisida disaat siang hari diatas jam 10 sehingga matahari sudah terik dan angin sudah kencang. Hal tersebut akan mempercepat penguapan larutan pestisida yang kita aplikasi pada tanaman. Dengan perekat pestisida ketika kita mengaplikasi pupuk daun dan pestisida sistemik akan lebih cepat terserap oleh daun sebelum larutan tersebut kering.
Demikian sekilas penjelasan tentang perekat pestisida, semoga bisa membantu pemahaman para petani Indonesia yang masih bertanya-tanya tentang fungsi perekat pestisida.
Dilain waktu maspary akan menceritakan tips bagaimana cara membuat perekat sendiri dengan biaya yang sangat murah. Oleh karena itu jangan lupa, lain waktu berkunjung lagi ke Gerbang Pertanian.
Salam Pertanian !!
Maspary.
Comments
Post a Comment